Kamis, 16 Desember 2010

Pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Nyeri merupakan bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Melzack, 1984 dalam Rosemary Mander, 2004). Ini berarti setiap persalinan dan melahirkan pasti disertai nyeri. Nyeri saat persalinan tidak semua dapat diadaptasi oleh ibu meskipun nyeri tersebut merupakan hal yang fisiologis dalam proses persalinan, sehingga tidak jarang nyeri persalinan menyebabkan meningkatnya rasa takut atau cemas pada ibu.
Dampak dari rasa kecemasan ibu tersebut dikenal dengan ”Respon melawan atau menghindar (Fight or Flight)”. Respon fight or flight yaitu suatu proses fisiologis yang meningkatkan kemampuan menyelamatkan diri pada hewan atau manusia yang mengalami bahaya atau ketakutan. Respon ini dipicu oleh adanya bahaya fisik, ketakutan, kecemasan, dan bentuk distress lainnya, disamping itu respon fight or flight juga dipicu oleh melimpahnya kadar katekolamin atau hormon stres seperti efineprin, norefineprin dan kortisol.
Peningkatan kadar katekolamin pada ibu bersalin yang dipicu karena kecemasan akibat nyeri juga akan menyebabkan penurunan aliran darah ke rahim, penurunan konstraksi rahim dan peningkatan waktu lamanya kala I, sedangkan peningkatan kadar katekolamin pada janin akan menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta, penurunan oksigen dan penurunan Denyut Jantung Janin (DJJ) (Penny Simkin & Ruth Ancheta, 2005).
Nyeri hebat dan kontinyu pada proses persalinan dapat menimbulkan perubahan pada fungsi tubuh yang bermakna antara lain hiperventilasi (4-20 kali dari normal) dengan alkalosis respiratorik berat, kenaikan curah jantung ( 50-150%), kenaikan tekanan darah (20-40%), kenaikan metabolisme dan konsumsi oksigen, sedangkan motilitas saluran pencernaan dan buli-buli menurun.
Nyeri dan psikis (kecemasan atau keadaan emosi wanita) juga merupakan penyebab intrinsik distosia pada persalinan, sedangkan distosia persalinan merupakan indikasi paling umum untuk kejadian seksio sesarea primer. Distosia juga berperan tidak langsung terhadap jumlah berulangnya seksio sesarea, sebagai contoh, di Amerika serikat pada tahun 1996 angka kelahiran pervaginam relatif rendah dari pada angka kejadian seksio sesarea yaitu menunjukkan angka kurang dari 30%.
Nyeri yang ikut mempengaruhi proses persalinan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : iskemia dinding korpus, peregangan vagina, keadaan mental ibu serta peningkatan prostaglandin sebagai respon terhadap stres. Fase laten pada beberapa wanita menjadi sangat nyeri karena beberapa alasan, diantaranya karena penyebab fisik seperti kontraksi yang dipicu oksitosin, kondisi yang mengharuskan ibu untuk tetap di tempat tidur, luka parut pada serviks serta janin pada posisi oksiput posterior, sedangkan penyebab nyeri secara psikologis meliputi ketakutan, kecemasan, kesendirian, stres, kelelahan, kemarahan dan perasaan putus asa serta takut akan hal-hal yang tidak di ketahui atau mengasihani diri sendiri.
Di negara yang sudah maju penanggulangan nyeri pada persalinan sudah lama berkembang. Di Indonesia sendiri walaupun banyak yang berpendapat bahwa rasa sakit itu wajar dalam persalinan, tetapi ada beberapa rumah sakit, terutama untuk persalinan dengan tindakan darurat, usaha untuk mengurangi rasa sakit ini dilakukan walaupun masih secara konvensional, yaitu dengan cara pemberian obat-obatan narkotika atau sedativa.
Menurut Simkin (1989) wanita yang akan bersalin ingin mengurangi nyeri yang dirasakannya tetapi tidak dengan metode farmakologis, alasannya yaitu adanya rasa kekecewaan yang meningkatkan kesadaran adanya efek samping dari pengobatan yang merugikan, nyeri persalinan merupakan tanggung jawabnya sendiri dan nyeri persalinan merupakan pengaruh dari perawatan diri. Simkin (1989) menyebutnya 3 fenomena paralel yang mempengaruhi minat wanita bersalin.
Kompres panas/ hangat, kompres dingin, hidroterapi, perubahan posisi dan ambulasi, dukungan dalam persalinan, relaksasi, musik, teknik pernapasan, penekanan pada lutut/ tumit/ pada tulang metakarpal adalah beberapa metode pengurangan nyeri pada persalinan non farmakologis.
Bidan sebagai salah satu ujung tombak dalam pemberian pelayanan kesehatan maternal yang berkualitas, harus mempunyai kemampuan yang memadai dalam memberikan pelayanan terhadap ibu bersalin termasuk dalam hal pengurangan/ penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis. Bukan saja kemampuan dalam mengenal/ mengetahui metode/ teknik-teknik pengurangan nyeri pada persalinan tetapi juga mampu melaksanakannya pada tiap-tiap ibu bersalin. Sehingga ibu mampu melewati persalinannya dengan nyaman dan aman.
Berdasarkan hasil pengamatan dari peneliti, para bidan di wilayah kerja puskesmas .................. yang terdiri dari 13 orang bidan, dimana 5 orang diantaranya telah lulus program DIII kebidanan dan 8 orang lainnya DI kebidanan, pada saat menolong persalinan hanya menggunakan tehnik pernafasan, dukungan persalinan dan relaksasi dalam mengurangi nyeri persalinan, padahal masih terdapat metode penanggulangan nyeri lainnya.
Berdasarkan data tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis di wilayah kerja puskesmas .................. tahun 2007.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah : “Bagaimanakah pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis di wilayah kerja Puskesmas .................. tahun 2007”.


C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menetapkan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Objek Penelitian : Pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis dengan metode kompres panas, kompres dingin, penekanan pada lutut (knee press) dan pernafasan.
3. Subjek penelitian : Semua bidan dengan latar belakang pendidikan D1 kebidanan dan bertugas di wilayah kerja Puskesmas ...................
4. Lokasi penelitian : Wilayah kerja Puskesmas ..................
5. Waktu Penelitian : 4 – 6 – 2007 s/d 10 – 6 - 2007
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis di wilayah kerja Puskesmas ..................

2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :
a. Diketahuinya pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis dengan menggunakan kompres panas/ hangat.
b. Diketahuinya pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis dengan menggunakan metode kompres dingin
c. Diketahuinya pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis dengan menggunakan metode penekanan pada lutut (knee press)
d. Diketahuinya pengetahuan bidan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis dengan menggunakan metode pernafasan.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi puskesmas ..................
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi tenaga puskesmas .................. dalam meningkatkan pengetahuan tentang penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis.
2. Bagi Bidan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam menerapkan metode penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis pada praktek kebidanan sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan maternal yang berkualitas.
3. Bagi Prodi Kebidanan ..................
Sebagai bahan pertimbangan atau bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan penanggulangan nyeri persalinan non farmakologis.

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls