Kamis, 16 Desember 2010

Gambaran aktivitas seksual wanita menopause

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut (WHO) kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh meliputi asfek fisik, mental, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsinya, kesehatan reproduksi bukan hanya menambah maslaah kehamilan atau kemandulan, tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan seorang wanita dimana dalam menghadapi siklusnya dapat mengalami berbagai problema.
Menurut Mackenzie (1992 : 13) Menopause berasal dari bahasa yunani berarti ”berhentinya haid” dan klimakterium adalah masa peralihan atua anak tangga antara tahun-tahun reproduktif dan menopause sebenarnya.
Menurut At-tharsyah (2001 : 56) Menopause merupakan masa yang kritis dalam kehidupan wanita yang umumnya dimulai pada usia antara 45-55 tahun pada tahun-tahun itu banyak terjadi perubahan fisik maupun psikis pada diri seorang perempuan. Tubuh dan jiwa harus menyesuaikandiri dengan keadaan baru, pada banyak wanita, penyesuaian ini tidak berjalan lancar dan dapat mengakibatkan banyak keluhan, misalnya banyak keringat, jantung berdebar, sakit kepala, mudah tersinggung, cepat merasa lelah dan kurang bersemangat, pada periode inilah biasanya seorang wanita telah merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami.
Hubungan seksual merupakan aktivitas fisik yang juga melibatkan faktor positif, karena itu hubungan seksual memerlukan energi dan secara fisik, tidak berbeda dengan aktivitas fisik yang lain. Hubungan seksual adalah salah satu bentuk ungkapan cinta kasih antara suami istri, juga sebagai sarana komunikasi yang sangat baik untuk mewujudkan keharmonisan sebuah rumah tangga selain untuk mendapatkan keturunan. Dan hubungan seksual juga bertujuan memberikan kepuasan fisik dan mental pada pasangan suami istri. Menurut At-Tharsyah (2001:145)
Pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ketahun, pada tahun 1971 UHH penduduk Indonesia adalah 46,5 tahun dan pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 68,2 tahun, disamping itu terjadi pula pergeseran umur menopause dari 46 tahun pada tahun 1980 menjadi 49 tahun pada tahun 2000. (Depkes, 2005)
Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia di atas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ketahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia di atas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk. (Depkes, 2005)
Lebih lanjut ditegaskan, berdasarkan perhitungan statistik, diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia dan mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause adalah sekitar 30,3 juta jiwa dari jumlah laki-laki, di usia andropause akan mencapai 24,7 jiwa. (Depkes, 2005)

Jumlah perempuan Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini tercatat sekitar 7,4 persen dari jumlah penduduk sebanyak 214 juta jiwa, dan jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat menjadi 14 persen pada tahun 2015 mendatang (Depkes, 2005)
Berdasarkan hasil pra survey di Desa .................. pada tanggal 20 Maret 2007 diketahui jumlah penduduknya berjumlah 430 jiwa yang terdiri dari 210 kepala keluarga dengan jumlah penduduk wanitanya 123 orang dan yang telah memasuki usia menopause berjumlah 38 orang dengan usia minimal 46 tahun dan yang masih hidup pasangannya berjumlah 27 orang juga masih terlihat harmonis. Secara umum masih tetap melakukan hubungan seksual walaupun berbeda-beda frekuensinya setiap pasangan.
Kehidupan seksual yang harmonis adalah kehidupan yang dapat dinikmati bersama, baik oleh suami ataupun istri, dalam sebuah penelitian mengenai seksualitas di AS di saat dan setelah (perubahan kehidupan) ditemukan, bahwa gairah dan dorongan seksual tidak berubah dalam 60% wanita dan 20% mengalami penurunan dorongan seksual, 20% lainnya mengalami peningkatan gairah seksual, menurut Liewellyn Jones (2005 : 445).
Frekuensi hubungan seksual sangat bergantung pada dorongan seksual, keadaan fisik dan psikis, dan kehidupan bersama kedua pihak, frekuensi hubungan seks tiap orang tidak sama, tergantung umur, untuk pria dan wanita usia 40-55 tahun, melakukan hubungan seks sebanyak 3 hari sekali, masih dikatakan dalam kategori normal sedangkan untuk pria dan wanita usia 55 ke atas, apalagi yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, melakukan hubungan seks seminggu sekali atau sebulan sekali masih dalam keadaan normal (Ayup, 2005).
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis tertarik untuk mengetahui gambaran aktivitas seksual pada wanita menopause yang ditinjau dari segi usia, frekuensi hubungan seksual dan kesehatan fisik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah ”Bagaimana Gambaran Aktivitas Seksual pada Wanita Menopause di Desa .................. Kec. ..................” ?.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subjek Penelitian : Wanita yang telah menopause di Desa .................. yang penulis batasi pada usia 46 – 55 tahun dan yang masih mempunyai pasangan.
3. Objek Penelitian : Aktivitas seksual wanita menopause
4. Lokasi Penelitian : Desa .................., Kec. ...................
5. Waktu Penelitian : 6-11 Juni 2007




D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas seksual pada wanita menopause di Desa .................. Kec. ...................

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran aktivitas seksual wanita menopause di tinjau dari segi usia.
b. Untuk mengetahui frekuensi aktivitas seksual pada wanita menopause
c. Untuk mengetahui gambaran aktivitas seksual wanita menopause ditinjau dari kesehatan fisik.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi proses penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan menopause.

2. Bagi Wanita Menopause
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sehingga wanita menopause dapat menjalani kehidupan seksual, yang harmonis bersama pasangannya.
3. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah metodelogi penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI.

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls